PAFI Kerinci Jelaskan Overdosis: Gejala, Penyebab & Penanganan Awal

PAFI (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) Kabupaten Kerinci kembali menunjukkan perannya yang krusial dalam mengedukasi masyarakat. Kali ini, fokus utama mereka adalah isu yang sering kali disepelekan, namun berpotensi fatal: overdosis. Melalui program edukasi yang gencar, PAFI Kerinci berupaya meningkatkan kesadaran publik tentang bahaya mengonsumsi obat di luar dosis yang dianjurkan. Aksi ini menjadi pengingat penting bagi kita semua: patuh dosis obat bukanlah pilihan, melainkan keharusan untuk keselamatan diri.

Apa Itu Overdosis dan Mengapa Sangat Berbahaya?

Istilah overdosis sering kali dikaitkan dengan penyalahgunaan narkotika, namun definisi sebenarnya jauh lebih luas. Secara sederhana, overdosis adalah kondisi di mana seseorang mengonsumsi obat melebihi dosis yang aman atau direkomendasikan. Hal ini bisa terjadi secara sengaja maupun tidak sengaja, dan dampaknya bisa sangat serius, mulai dari kerusakan organ hingga kematian.

PAFI Kabupaten Kerinci menjelaskan bahwa setiap obat memiliki dosis terapeutik, yaitu rentang dosis yang efektif untuk mengobati penyakit tanpa menimbulkan efek samping yang berbahaya. Ketika dosis ini dilampaui, obat yang seharusnya menyembuhkan justru bisa berubah menjadi racun.

Baca Juga: Edukasi Obat dari PAFI Kerinci: Mengenal Lebih Dekat tentang Apa Itu Obat EG dan EDG?

Dampak overdosis yang paling umum:

  • Kerusakan Organ: Hati dan ginjal adalah organ yang paling sering terdampak karena mereka bertugas memproses dan membuang zat-zat asing dari tubuh. Dosis berlebih dapat membuat organ-organ ini bekerja terlalu keras hingga rusak permanen.
  • Gangguan Sistem Saraf: Overdosis dapat memicu kejang, pingsan, hingga koma.
  • Gagal Napas: Terutama pada overdosis obat penenang atau opioid, di mana pernapasan bisa melambat drastis hingga berhenti total.
  • Henti Jantung: Beberapa jenis obat dapat memicu aritmia (detak jantung tidak normal) yang berujung pada henti jantung.

Mengingat risiko yang sangat tinggi, PAFI Kerinci menekankan pentingnya memahami setiap detail petunjuk penggunaan obat, tidak hanya dari resep dokter, tetapi juga dari kemasan obat bebas yang kita beli.

Alasan Klasik Mengapa Seseorang Melanggar Dosis

Banyak orang yang tidak sengaja overdosis karena berbagai alasan. PAFI Kerinci mengidentifikasi beberapa penyebab paling umum:

1. “Biar Cepat Sembuh” Mindset: Ini adalah alasan klasik. Seseorang berpikir bahwa dengan menggandakan dosis, proses penyembuhan akan lebih cepat. Padahal, yang terjadi justru sebaliknya. Tubuh tidak bisa memproses kelebihan zat aktif, dan yang ada malah risiko keracunan.

2. Ketidakpahaman Dosis Kombinasi: Banyak obat bebas yang dijual di pasaran memiliki kandungan zat aktif yang sama, misalnya parasetamol. Jika seseorang minum obat flu yang mengandung parasetamol dan juga minum obat pereda nyeri yang juga mengandung parasetamol, total dosis yang masuk ke tubuh bisa melebihi batas aman.

3. Lupa dan Mengulang Dosis: Dalam kondisi sakit, terutama saat mengantuk atau demam, seseorang bisa lupa apakah sudah minum obat atau belum, lalu mengonsumsi dosis kedua.

4. Kesalahan Mengukur Dosis: Ini sering terjadi pada obat cair, terutama untuk anak-anak. Menggunakan sendok makan biasa alih-alih sendok takar khusus bisa menyebabkan dosis yang tidak akurat.

5. Menganggap Obat Herbal dan Suplemen Selalu Aman: Banyak orang mengira bahwa produk alami bebas risiko. Padahal, produk herbal dan suplemen juga memiliki dosis anjuran, dan kelebihan dosis tetap dapat menimbulkan efek samping, terutama jika dicampur dengan obat kimia.

Peran Ahli Farmasi dalam Menjamin Keselamatan Pasien

PAFI Kabupaten Kerinci menegaskan bahwa ahli farmasi adalah garda terdepan dalam memastikan penggunaan obat yang aman. Mereka tidak hanya menyerahkan obat, tetapi juga memberikan edukasi dan konseling yang sangat vital.

Saat Anda mengambil obat di apotek, ahli farmasi akan menjelaskan:

  • Cara Minum Obat yang Benar: Apakah harus diminum sebelum atau sesudah makan?
  • Waktu Pemberian Dosis: Apakah harus diminum setiap 8 jam atau 12 jam?
  • Durasi Penggunaan Obat: Obat antibiotik, misalnya, harus dihabiskan meskipun gejala sudah membaik.
  • Interaksi Obat: Apakah obat yang diresepkan memiliki interaksi negatif dengan suplemen atau obat lain yang sedang Anda konsumsi?

Penjelasan ini sangat penting untuk mencegah kesalahan yang bisa berujung pada overdosis. PAFI Kerinci mengimbau masyarakat untuk tidak ragu bertanya kepada ahli farmasi jika ada hal yang tidak jelas mengenai dosis atau penggunaan obat.

Baca Juga: PAFI Kabupaten Kerinci Praktik Kefarmasian di Puskesmas Daerah

Tips Praktis Mencegah Overdosis dari PAFI Kerinci

PAFI Kerinci membagikan beberapa tips sederhana yang bisa kita terapkan sehari-hari untuk mencegah overdosis:

  1. Baca Label dengan Cermat: Sebelum mengonsumsi obat, selalu luangkan waktu untuk membaca label dosis, frekuensi, dan aturan pakai yang tertera pada kemasan atau resep.
  2. Gunakan Alat Takar yang Tepat: Jika obat berbentuk cair, gunakan sendok takar yang disertakan. Jangan pernah menggunakan sendok makan biasa.
  3. Hindari “Double Dosing”: Jika Anda lupa apakah sudah minum obat atau belum, sebaiknya tunggu jadwal minum obat berikutnya. Jangan mengambil dosis ganda sekaligus.
  4. Simpan Obat dengan Aman: Jauhkan obat-obatan dari jangkauan anak-anak. Simpan di tempat yang kering dan sejuk, sesuai petunjuk.
  5. Konsultasi dengan Ahli: Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli farmasi sebelum mengonsumsi obat baru, terutama jika Anda sedang mengonsumsi obat lain atau memiliki kondisi medis tertentu.

Kesimpulan: Kesehatan Kita, Tanggung Jawab Kita

Edukasi yang diberikan oleh PAFI Kabupaten Kerinci ini adalah pengingat bahwa kesehatan adalah aset terpenting yang kita miliki. Kepatuhan terhadap dosis obat bukan sekadar aturan, tetapi sebuah tindakan preventif yang sangat penting untuk melindungi diri dari bahaya overdosis.

Dengan memahami mengapa patuh dosis sangat penting, kita tidak hanya menjaga diri sendiri, tetapi juga membantu menciptakan masyarakat yang lebih sadar akan kesehatan. Mari jadikan informasi dari PAFI Kerinci ini sebagai panduan untuk selalu berhati-hati dan bijak dalam menggunakan obat-obatan. Karena pada akhirnya, kesehatan kita adalah tanggung jawab kita sendiri.