Mengenal Apa Itu Steroid: Manfaat, Jenis, dan Penggunaan yang Aman

Dalam percakapan sehari-hari, kata “steroid” sering kali memunculkan citra negatif. Banyak yang langsung mengaitkannya dengan penyalahgunaan dalam dunia olahraga, pembesaran otot secara instan, atau bahkan efek samping yang mengerikan. Namun, di balik stigma tersebut, steroid adalah kelompok senyawa yang sangat penting dalam dunia medis dan memiliki peran besar dalam pengobatan berbagai penyakit.

Lantas, apa sebenarnya steroid itu? Apa saja jenisnya, dan mengapa ia begitu penting? Yang terpenting, bagaimana cara menggunakannya dengan aman tanpa membahayakan kesehatan?

Artikel ini akan mengupas tuntas fakta di balik steroid, membedakan antara jenis-jenisnya, dan menjelaskan manfaat serta risiko yang perlu Anda ketahui. Dengan pemahaman yang benar, Anda bisa melihat steroid dari sudut pandang yang lebih seimbang dan bijaksana.

Baca Juga: Hati-hati, Ini 7 Efek Samping Berbahaya Jika Terlalu Banyak Konsumsi Protein

Apa Itu Steroid? Memahami Dasarnya

Secara ilmiah, steroid adalah senyawa organik yang memiliki struktur kimia khas. Dalam tubuh manusia, steroid diproduksi secara alami oleh kelenjar adrenal dan organ reproduksi. Hormon-hormon penting seperti kortisol, estrogen, dan testosteron adalah contoh dari steroid alami yang berperan vital dalam berbagai fungsi tubuh, mulai dari metabolisme hingga respons stres.

Namun, dalam konteks medis dan farmasi, kata “steroid” biasanya merujuk pada dua jenis utama: kortikosteroid dan anabolik-androgenik. Keduanya memiliki fungsi dan penggunaan yang sangat berbeda. Memahami perbedaan ini adalah kunci untuk memisahkan fakta dari mitos.

Jenis-jenis Steroid dan Fungsinya


1. Kortikosteroid: Si Penyelamat dalam Dunia Medis

Kortikosteroid adalah jenis yang paling sering diresepkan oleh dokter. Steroid ini bekerja dengan cara meniru hormon kortisol yang diproduksi tubuh. Fungsi utamanya adalah sebagai anti-inflamasi (anti-peradangan) dan imunosupresan (menekan sistem kekebalan tubuh).

Manfaat dan Penggunaan Medis Kortikosteroid:

  • Mengobati Penyakit Autoimun: Karena kemampuannya menekan sistem kekebalan tubuh, kortikosteroid digunakan untuk mengelola penyakit seperti rheumatoid arthritis, lupus, dan multiple sclerosis.
  • Mengatasi Peradangan: Efek anti-inflamasinya sangat ampuh untuk mengobati asma, penyakit radang usus (IBD), alergi parah, dan eksim.
  • Penanganan Kanker: Terkadang digunakan dalam terapi kanker untuk mengurangi pembengkakan dan efek samping dari pengobatan lainnya.
  • Mengurangi Pembengkakan Otak: Berguna dalam kondisi darurat medis seperti pasca-cedera kepala.

Kortikosteroid tersedia dalam berbagai bentuk, mulai dari tablet minum, suntikan, salep topikal, hingga inhaler. Penggunaannya harus selalu di bawah pengawasan dokter karena dosis dan durasi pemakaian sangat memengaruhi efek samping.


2. Steroid Anabolik-Androgenik (SAA): Kontroversial dan Berisiko

Ini adalah jenis steroid yang paling sering dikaitkan dengan penyalahgunaan. Steroid anabolik-androgenik (SAA) adalah senyawa sintetis yang mirip dengan hormon testosteron. Nama “anabolik” mengacu pada kemampuan membangun jaringan (otot), sementara “androgenik” mengacu pada efek maskulinisasi (meningkatkan karakteristik pria).

Manfaat dan Penggunaan Medis Steroid Anabolik:

  • Kondisi Medis: SAA kadang-kadang digunakan secara legal oleh dokter untuk mengobati kondisi seperti kehilangan massa otot akibat penyakit kronis (misalnya HIV/AIDS atau kanker), pubertas yang tertunda, atau kondisi hormonal lainnya.

Penyalahgunaan dan Efek Samping Serius:

Penyalahgunaan SAA sangat umum di kalangan atlet dan binaragawan yang ingin meningkatkan massa otot, kekuatan, dan performa secara cepat. Namun, penggunaan tanpa resep dokter dan dosis yang tidak terkontrol dapat menimbulkan efek samping yang sangat berbahaya:

  • Kesehatan Kardiovaskular: Meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan tekanan darah tinggi.
  • Kerusakan Hati: Penggunaan oral SAA dapat menyebabkan kerusakan hati yang serius, bahkan gagal hati.
  • Masalah Hormonal: Pada pria, dapat menyebabkan penyusutan testis, infertilitas, dan kebotakan. Pada wanita, dapat menyebabkan suara menjadi lebih dalam, pertumbuhan rambut di wajah, dan siklus menstruasi tidak teratur.
  • Masalah Psikologis: SAA dapat memicu perubahan suasana hati ekstrem, agresi (“roid rage“), depresi, dan paranoid.

Karena risiko inilah, SAA dikategorikan sebagai zat yang dikontrol dan penggunaannya tanpa resep dokter adalah ilegal di banyak negara.


Penggunaan Steroid yang Aman: Kunci Ada pada Pengawasan Medis

Baik itu kortikosteroid maupun steroid anabolik, penggunaan yang aman sangat bergantung pada satu hal: pengawasan medis yang ketat.

  • Kortikosteroid: Jika Anda diresepkan kortikosteroid, pastikan Anda mengikuti petunjuk dokter dengan sangat cermat. Jangan mengubah dosis atau menghentikan pengobatan secara tiba-tiba tanpa berkonsultasi, karena hal ini bisa menyebabkan efek samping serius. Dokter akan memantau kondisi Anda dan menurunkan dosis secara bertahap jika diperlukan. Efek samping umum dari kortikosteroid jangka panjang meliputi peningkatan berat badan, penipisan kulit, dan penurunan kepadatan tulang.
  • Steroid Anabolik: Mengingat risiko yang sangat tinggi, satu-satunya cara aman menggunakan SAA adalah di bawah pengawasan dokter untuk kondisi medis yang sah. Penggunaan untuk tujuan non-medis seperti binaraga sangat tidak dianjurkan. Ada banyak cara alami dan aman untuk membangun massa otot, seperti nutrisi yang tepat, latihan yang konsisten, dan istirahat yang cukup.

Steroid dalam Olahraga: Sebuah Perdebatan Abadi

Penyalahgunaan steroid anabolik di dunia olahraga adalah masalah etika dan kesehatan yang besar. Banyak organisasi olahraga melarang penggunaan SAA karena dianggap sebagai “doping”. Penggunaannya memberikan keuntungan yang tidak adil dan membahayakan kesehatan atlet.

Bagi mereka yang ingin meningkatkan performa secara aman, ada banyak alternatif legal dan efektif seperti suplemen protein, kreatin, dan asam amino. Pilihan ini jauh lebih baik daripada mengambil risiko yang tidak perlu dengan steroid anabolik.

Baca Juga: Vaksin Tetanus: Pentingnya Vaksinasi Setelah Terkena Luka Tertusuk Paku

Kesimpulan

Steroid bukanlah satu-satunya “monster” seperti yang sering digambarkan media. Kelompok senyawa ini terbagi menjadi dua jenis utama yang memiliki fungsi dan risiko yang berbeda. Kortikosteroid adalah alat medis yang sangat berharga untuk mengobati berbagai penyakit serius, sementara steroid anabolik-androgenik adalah zat yang harus digunakan dengan sangat hati-hati dan hanya untuk tujuan medis yang sah.

Penting bagi kita untuk membedakan keduanya dan tidak menggeneralisasi. Jika Anda atau orang terdekat Anda sedang mempertimbangkan penggunaan steroid, baik untuk alasan medis atau lainnya, selalu konsultasikan dengan dokter atau ahli medis yang terpercaya. Pemahaman yang benar adalah langkah pertama untuk membuat keputusan yang bijaksana demi kesehatan Anda.