Di tengah derasnya informasi tentang kesehatan, sering kali kita dihadapkan pada istilah-istilah yang membingungkan. Salah satunya adalah isu yang sempat menggemparkan dunia kesehatan: keberadaan zat berbahaya Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) dalam beberapa obat sirup anak. Sebagai garda terdepan dalam pelayanan kefarmasian, Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Cabang Kabupaten Kerinci mengambil peran aktif dalam edukasi soal obat kepada masyarakat.
PAFI Kerinci menyadari bahwa pemahaman yang benar tentang obat sangatlah krusial. Bukan hanya untuk mencegah kesalahan, tetapi juga untuk menyelamatkan nyawa. Artikel ini akan mengajak Anda memahami secara mendalam apa sebenarnya EG dan DEG itu, mengapa kedua zat ini sangat berbahaya, dan bagaimana kita sebagai masyarakat bisa menjadi konsumen yang cerdas dan waspada.
Baca Juga: PAFI Kabupaten Kerinci Praktik Kefarmasian di Puskesmas Daerah

Dari Krisis Menuju Kesadaran: Sebuah Pengantar
Kasus gagal ginjal akut misterius pada anak-anak di Indonesia menjadi titik balik penting. Investigasi mendalam yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan korelasi kuat antara kasus tersebut dengan kandungan EG dan DEG yang melebihi batas aman dalam beberapa produk obat sirup.
Pemerintah segera mengambil tindakan cepat dengan menarik produk-produk tersebut dari peredaran. Namun, tugas tidak berhenti di situ. Mengedukasi masyarakat tentang bahaya ini menjadi langkah selanjutnya yang vital. PAFI Kerinci pun bergerak, turun langsung ke lapangan, media sosial, dan platform daring untuk menyebarkan informasi yang akurat dan mudah dipahami. Tujuannya sederhana: agar setiap keluarga di Kerinci bisa melindungi buah hati mereka dari ancaman tersembunyi.
Apa Itu Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG)?
Pada dasarnya, EG dan DEG adalah senyawa kimia yang sering digunakan dalam industri sebagai pelarut (pelarut adalah zat yang melarutkan zat lain). Dalam industri farmasi, kedua zat ini kadang digunakan sebagai propilen glikol dan gliserin, yang merupakan bahan tambahan untuk menjaga stabilitas zat aktif obat, mencegah pengeringan, atau meningkatkan rasa manis.
Masalah muncul ketika zat-zat ini digunakan sebagai pengganti propilen glikol atau gliserin yang aman, atau ketika kualitas bahan baku yang digunakan tidak memenuhi standar, sehingga mengandung EG dan DEG dalam jumlah yang tinggi.
Mengapa Keduanya Berbahaya? Ketika dikonsumsi, tubuh akan memetabolisme EG dan DEG menjadi senyawa-senyawa beracun, seperti asam glikolat dan asam oksalat. Senyawa-senyawa ini sangat berbahaya karena:
- Merusak Ginjal: Zat-zat beracun ini menyerang sel-sel ginjal, menyebabkan peradangan dan kerusakan parah yang berujung pada gagal ginjal akut.
- Menumpuk dalam Tubuh: Ginjal yang rusak tidak bisa lagi menyaring racun dari darah, menyebabkan penumpukan zat-zat beracun yang bisa mengancam nyawa.
Efek racun ini seringkali tidak langsung terlihat. Gejala awal seperti demam, batuk, dan diare sering disalahartikan sebagai penyakit biasa, padahal di dalam tubuh, ginjal sudah mulai rusak.
Peran Kunci PAFI Kerinci dalam Edukasi Masyarakat
PAFI Kerinci tidak tinggal diam. Mereka menjadi ujung tombak dalam menyebarkan informasi ini di tingkat lokal. Beberapa langkah yang dilakukan PAFI Kerinci antara lain:
- Sosialisasi Langsung: Mengadakan pertemuan dan seminar di Puskesmas, balai desa, dan sekolah untuk memberikan pemahaman langsung kepada orang tua dan masyarakat umum.
- Kampanye Digital: Memanfaatkan media sosial dan grup-grup komunitas daring untuk membagikan infografis, video, dan artikel yang mudah dicerna tentang bahaya EG dan DEG.
- Kolaborasi dengan Tenaga Kesehatan: Bekerja sama dengan dokter dan perawat untuk memastikan informasi yang diberikan kepada pasien di fasilitas kesehatan sudah sesuai dengan pedoman terbaru.
- Memfasilitasi Penarikan Obat: Membantu apotek-apotek di Kabupaten Kerinci untuk mengidentifikasi dan menarik produk obat yang masuk dalam daftar larangan BPOM.
Melalui langkah-langkah ini, PAFI Kerinci tidak hanya menyampaikan fakta, tetapi juga membangun kepercayaan dan hubungan yang kuat dengan masyarakat.
Baca Juga: Darurat Stok Darah! PAFI Kabupaten Kerinci Galang Kegiatan Donor Darah, Yuk, Ikut Bantu!
Panduan Cerdas untuk Orang Tua di Kerinci
Setelah memahami bahayanya, lalu apa yang harus kita lakukan? Berikut adalah panduan sederhana dari PAFI Kerinci untuk menjadi konsumen obat yang cerdas dan waspada:
1. Jangan Beli Obat Sembarangan
- Prioritaskan konsultasi dengan dokter atau apoteker. Ketika anak sakit, jangan langsung membeli obat yang Anda lihat di iklan atau yang pernah diresepkan untuk orang lain.
- Ceritakan gejala anak Anda secara detail. Tenaga kesehatan akan memberikan resep yang paling aman dan efektif.
2. Perhatikan Bentuk Obat yang Diberikan
- Setelah kasus ini, banyak dokter yang beralih meresepkan obat dalam bentuk puyer atau tablet yang dihaluskan. Jika anak Anda sudah bisa menelan, ini adalah alternatif yang aman.
- Jika memang harus menggunakan obat sirup, pastikan produk tersebut sudah terjamin keamanannya oleh BPOM dan tidak masuk dalam daftar larangan.
3. Simpan Daftar Obat Aman
- BPOM terus memperbarui daftar obat sirup yang aman untuk dikonsumsi. Simpan dan perbarui daftar ini di ponsel Anda agar bisa dicek kapan pun.
- Jika Anda memiliki stok obat sirup di rumah, segera periksa nama produk dan nomor registrasinya. Jika masuk dalam daftar larangan, jangan ragu untuk memusnahkannya atau mengembalikannya ke apotek.
4. Selalu Baca Label Obat
- Bacalah komposisi dan petunjuk penggunaan obat dengan teliti. Jika Anda menemukan bahan yang tidak familiar atau merasa ragu, tanyakan langsung kepada apoteker.
- Apoteker adalah ahli obat. Jangan ragu untuk meminta penjelasan tentang dosis, cara penggunaan, dan efek samping dari obat yang Anda beli.
Membangun Budaya Sadar Obat Bersama PAFI Kerinci
Edukasi tentang bahaya EG dan DEG bukan hanya sekadar respons terhadap krisis, melainkan sebuah dorongan untuk membangun budaya sadar obat di masyarakat. Kita harus tahu apa yang kita masukkan ke dalam tubuh, terutama tubuh anak-anak kita yang rentan.
PAFI Kerinci telah memulai langkah penting ini. Kini, giliran kita sebagai masyarakat untuk berperan aktif. Sebarkan informasi ini, ajak keluarga dan teman-teman untuk lebih berhati-hati, dan jadikan apoteker sebagai mitra terpercaya dalam menjaga kesehatan keluarga.
Dengan pengetahuan yang benar, kita tidak akan lagi terjebak dalam kepanikan atau informasi yang salah. Sebaliknya, kita akan menjadi benteng pertahanan pertama bagi kesehatan keluarga.
Penting untuk diingat: Di tangan kita, keselamatan anak-anak kita berada. Dengan kerja sama antara PAFI, tenaga kesehatan, dan masyarakat, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sehat untuk generasi penerus di Kabupaten Kerinci.